Ribuan Warga Agara Hadiri Zikir Akbar

Ribuan warga Aceh Tenggara, mengikuti zikir akbar di Masjid Agung At-Taqwa Kutacane, Kamis (23/9). Kegiatan zikir akbar itu yang dilaksanakan oleh Majelis Zikir Ad-Zikra Al-Waliyyah itu berlangsung selama tiga.

Zikir Akbar itu dipandu oleh, Pimpinan Majelis Zikir Al-Waliyyah Provinsi Aceh, Abuya H Djamaluddin Waly. Bupati Aceh Tenggara, Ir H Hasanuddin B MM, dalam sambutannya mengatakan, zikir ini diminta dilaksanakan dengan khusuk dan tawadhuk. Upaya kita untuk memajukan Agama Islam di Agara sudah terwujud dan sebagai buktinya, pihaknya sudah membangun Masjid Agung At-Taqwa dengan daya tampung sebanyak 4.000 orang jamaah dan direncanakan rampung dikerjakan akhir 2011. Masjid tersebut dirancang akan mampu bertahan hingga 500 tahun dan pihaknya berharap masjid ini akan menjadi masjid yang megah di daerah tersebut.

Ketua panitia pelaksana, Tgk Idris Arami mengatakan, pihaknya berharap zikir ini dapat diikuti dengan baik dan kegiatan ini mereka lakukan tidak ada unsur politik dan tujuan kegiatan ini untuk menyampaikan dakwah.

DPRK Agara Sahkan Rancangan Qanun RTRW

DPRK Aceh Tenggara, Rabu (15/9) kemarin mengesahkan qanun revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh Tenggara untuk masa 2010-2030.  Hadir Bupati Aceh Tenggara, Ir H Hasanuddin B MM, Para SKPK dan ormas serta LSM. Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin B, mengatakan, lahirnya sebuah qanun pada hakekatnya adalah karena adanya kebutuhan, sebagai konsekwensi dari pada laju pertumbuhan pembangunan yang tentu saja berpengaruh terhadap alam yang ada di sekeliling.

Bupati Agara menambahkan dengan berakhirnya sidang paripurna masa sidang III ini, maka telah berakhir pula pembahasan tentang rancangan qanun revisi RTRW Agara tahun 2010 menjadi qanun. Qanun RTRW Agara tahun 2010-2030 diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi semua pihak sebagai acuan dalam melaksanakan program pembangunan. Dengan demikian, qanun ini akan menjadi landasan bagi upaya-upaya lanjutan yang kita lakukan, sehingga pada akhirnya tak ada keraguan bagi masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dan pemerintah di wilayah Agara.

Sementara itu,  Ketua DPRK Aceh Tenggara, M Salim Fakhri, mengatakan, dengan persetujuan bersama antara eksekutif dan legislatif, maka qanun yang telah disahkan dapat segera diundangkan dalam lembaran daerah Kabupaten Agara. Namun, sesuai mekanisme yang berlaku, qanun yang telah disahkan ini masih perlu pengujian dan persetujuan dari pemerintah provinsi dan pusat.

WISATA LEBARAN

KUTACANE - Selama lebaran Idul Fitri sejumlah lokasi wisata di Aceh Tenggara semakin diminati dan jadi tujuan utama warga dari berbagai wilayah di bumi Sepakat Segenep. Beberapa lokasi wisata yang paling diminati itu di antaranya lokasi wisata Lawe Mamas, Ketambe, Lawe Ski, Pante Timur, Pante Barat, Lawe Gerger dan beberapa lainnya.

Bahkan akibat besarnya minat warga berlibur, arus lalu lintas menuju Ketambe dan Pantai Lawe Mamas atau yang kerap disebut Pante Goyang, sempat macet dan menimbulkan antrian panjang.

Inggit Natasa, warga Kota Kutacane mengatakan, meski jarak tempuh yang harus dilalui terbilang jauh, namun bagi dia dan keluarganya lokasi wisata Ketambe masih jadi tempat paling menyenangkan.

Selain hawanya masih sejuk karena rindangnya pepohonan serta melepaskan rasa penat maupun cuaca panas yang sedang menyelimuti Kutacane, di lokasi wisata Ketambe juga masih ditemukan sejumlah fauna yang turun ke badan jalan nasional.

Berbeda dengan pengakuan Sahrul, dipilihnya liburan ke lokasi wisata Lawe Mamas atau Pante Goyang bersama keluarga, karena selain baru dibuka, tempat wisata di pinggiran aliran sungai Lawe Mamas itu juga menyediakan tempat hiburan untuk anak-anak.
          
“Lokasi wisata Lawe Mamas penataannya mampu menimbulkan daya tarik bagi warga di Agara maupun pengunjung dari luar daerah. Karena itu agar lokasi wisata lainnya juga jadi pilihan warga, sebaiknya penataan maupun fasilitasnya, walau tidak menyamai, paling tidak mendekati lokasi wisata Lawe Mamas,” ujar Madiansyah Beroeh, tadi pagi.